Thursday 11 April 2013

Hubungan antara pengetahuan ibu dan pola pemberian makanan pendamping asi dengan status gizi balita usia 4-24 bulan di Desa Sendangharjo

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Balita Usia 4-24 Bulan Di Desa Sendangharjo Kecamatan Blora Kabupaten Blora Tahun 2007.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI dan pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi balita usia 4-24 bulan.Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory research dengan pendekatan crossectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 4-24 bulan di desa Sendangharjo sejumlah 86 orang. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 57 orang yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) kuesioner tentang makanan pendamping ASI untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang makanan pendamping ASI, 2) recall 24 jam untuk mengukur pola konsumsi balita, 3) timbangan untuk mengukur berat badan balita, 4) mikrotoa untuk mengukur tinggi badan balita yang digunakan untuk menghitung AKG. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi responden dan wawancara menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari data monografi desa Sendangharjo.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan statistic menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan ( =5 %) = 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI dengan status gizi balita diperoleh nilai p=0,003, (CC=0,368). Hubungan antara pola pemberian makanan pendamping ASI menurut tingkat konsumsi energi dengan status gizi balita menunjukkan adanya hubungan yang signifikan karena diperoleh nilai p=0,027, (CC=0,283). Hubungan antara pola pemberian makanan pendamping ASI menurut tingkat konsumsi protein juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan karena diperoleh p=0,001, (CC=0,448).

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diajukan adalah, bagi Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan kerja sama dengan posyandu misalnya dengan memberikan pemberian makanan tambahan (PMT), bagi posyandu hendaknya pada waktu posyandu diberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian makanan pendamping ASI secara tepat, bagi ibu balita hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemberian MP- ASI bagi balita, bagi jurusan IKM FIK UNNES hendaknya memberikan kesempatan bagi peneliti lain untuk meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan dengan status gizi.

DOWNLOAD:Hubungan antara pengetahuan ibu dan pola pemberian makanan pendamping asi dengan status gizi balita usia 4-24 bulan di Desa Sendangharjo

0 comments:

Post a Comment